Cara Merawat Anak Sapi Yang Benar dan Kandungan Nutrisi Pakan Untuk Sapi

Anak sapi atau pedet antara usia 0 - 8 bulan memerlukan perhatian dan perawatan khusus. Sistem pemeliharaan anakan sapi yang dikenal ada dua cara yakni perawatan alami maupun perawatan buatan.

Perawatan alami adalah pemeliharaan sejak lahir dibiarkan bersama induknya, dari anak sapi menyusui, belajar makan rumput hingga mulai disapih sampai umur 8 bulan. 

Keuntungan perawatan alami, pertumbuhan anak sapi lebih cepat, badannya pun lebih sehat karena mendapatkan asupan dari susu induknya. 

Sedangkan keuntungan bagi peternak yang memelihara anakan secara alamiah adalah lebih ekonomis karena tidak perlu mencurahkan banyak perhatian kepada anakan sapinya.

a. Pemberian Pakan Awal atau Pemula

Pemberian Calf starter dapat dimulai sejak pedet atau anakan sapi berumur 2-3 minggu (fase pengenalan). 

Pemberian Calf starter ditujukan untuk membiasakan pedet dapat mengkonsumsi pakan padat dan dapat mempercepat proses penyapihan hingga usia 4 minggu. Tetapi untuk sapi-sapi calon bibit dan donor penyapihan dini kurang diharapkan. 

Penyapihan (perhentian pemberian air susu) dapat dilakukan apabila pedet atau anakan sapi telah mampu mengkonsumsi konsentrat calf starter 0,5 - 0,7 kg/ekor/hari atau pada bobot pedet 60 kg atau sekitar umur 1-2 bulan. 

Tolak ukur kualitaas calf starter yang baik adalah dapat memberikan pertambahan bobot badan 0,5 kg/hari dalam kurun waktu 8 minggu. 

Kualitas calf starter yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut : Protein kasar 18-20%, TDN 75-80%, Ca dan P, 2 banding 1, kondisi segar, palatble, craked.

Pemberian hiajuan kepada pedet yang masih menyusu, hanya untuk diperkenalkan saja guna merangsang pertumbuhan  rumen. Hijauan tersebut sebenarnya belum dapat dicerna secara sempurna dan belum memberi andil dalam memasok zat makanan.

  • Perkenalkan pemberian hay/rumput sejak pedet berumur 2-3 minggu. Berikan rumput yang berkualitas baik dan bertekstur halus.
  • Jangan memberikan silase pada pedet (sering berjamur), selain itu pedet belum bisa memanfaatkan asam dan NPN yang banyak terdapat dalam selase.
  • Konsumsi hijauan harus mulai banyak setelah memasuki fase penyapihan.

b. Menjaga Kesehatan Sapi Muda

Pada umumnya penyakit-penyakit pada anak sapi disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau karena tata laksana pemberian pakan (manajemen pakan) yang kurang baik. 

Biasanya penyakit yang sering menyerang anak sapi adalah salesma dan radang paru-paru. 

Berikut ini adalah tips penting yang harus dilakukan guna mencegah terjangkitnya penyakit sapi muda :
  1. Memberi pakan yang cukup kepada induk sapi yang bunting agar menghasilkan anak sapi yang sehat.
  2. Anak sapi yang baru lahir harus mendapat susu kolostrum yang cukup, paling sedikit selama 3 hari.
  3. Tali pusar anak sapi setelah lahir harus segera diolesi yodium tincture.
  4. Anak sapi harus ditempatkan dalam lingkungan kandang yang bersih, kering, dan bebas dari lingkungan yang lembab.
  5. Susu yang diberikan harus sesuai dengan jumlah yang diperlukan dan tidak boleh lebih dari 10% bobot badan anak sapi.
  6. Suhu susu yang diberikan harus tetap dari hari ke hari yaitu 38 derajat celcius.
  7. Kebersihan ember tempat minum dan pakan sapi harus dijaga.
  8. Penambahan kedalam susu anak sapi atau pakan konsentratnya dapat mencegah penyakit.
  9. Anak sapi yang sakit harus disingkirkan atau dipisahkan dari anak sapi yang lainnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan penyakit.

Kandungan Nutrisi Pakan Sapi

Pakan ternak merupakan kebutuhan utama yang harus diperhatikan oleh peternak. Pakan juga berkaitan dengan tumbuh kembangnya sapi. 

Pemberian pakan yang baik dalam artian mengandung nutrisi tinggi, berdampak pada pertumbuhan ternak semakin besar pula. 

Sehingga sifat-sifat genetis yang dimiliki seperti volume daging yang tinggi, produktifitas susunya banyak, postur tubuh besar cepat terwujud.

Supaya harapan akhir seperti diatas tercapai, maka pakan yang mengandung nutrisi tinggi harus diberi sesuai dengan porsi ternak. 


Tujuan pemberian pakan ini dibedakan menjadi dua golongan yaitu : pertma makanan perawatan, guna mempertahankan hidup dan kesehatan. 

Ini merupakan tujuan konvensioal agar sapi bisa hidup dan bekerja saja, tanpa ada maksud agar cepat besar. Sedangkan jenis pakan yang kedua yakni makanan produksi untuk memacu pertumbuhan ternak dan menambah berat badan ternak. 

Makanan jenis ini mengandung serat dan utrisi tinggi.

Jumlah pakan yang dibutuhkan ternak pada dasarnya berbeda sesuai dengan tujuan dan peruntukannya, begitupun juga tergantung pada kondisi lingkungan dan budaya masyarakat setempat. 

Baik untuk kebutuhan hidup ternak maupun tujuan produktif.

Tidak semua hewan segera memberi respon terhadap vaksin tertentu. Penyebabnya berasal dari hewan itu sendiri dan bukan akibat kegagalan vaksin. 

Oleh karena itu, vaksin tidak dapat melindungi semua jenis hewan.

Daya tahan tubuh bersifat. Bila hewan yang telah divaksin diserang oleh penyakit dalam jumlah yang besar dan terus-menerus, daya tahannya akan berkurang. 

Jadi, vaksinasi sifatnya hanyalah bantuan, bukan pengganti pencegahan lain. Untuk dapat berfungsi secara maksimal, vaksin memerlukan waktu hingga 14 hari.

Beberpa jenis vaksin, penggunaannya harus berulang pada interval waktu tertentu, agar perlindungan maksimal dapat tercapai. Hewan yang stres atau terlanjur sakit, bisa jadi tidak merespon vaksin yang diberikan.