A. Jenis-jenis Kandang
Berdasarkan konstruksinya, kandang itik terdiri atas dua tipe, yaitu kandang koloni dan kandang baterial.
Namun, dalam pemeliharaan itik, biasanya terdapat empat tipe kandang yang digunakan, yaitu kandang bols, kandang postal, kandang individu (baterai), dan kandang ren.
1. Kandang Itik Anakan (Starter)
Kandang starter dugunakan utnuk memelhara itik berumur satu hari (DOD) hingga itik berumur tiga minggu. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah dan umur itik.
Kepadatan kandang itik umur 1 minggu adalah 50-60 ekor/meter persegi, umur 1-3 minggu sekitar 40 ekor/metre persegi, dan umur 1 bulan maksimum 20 ekor/meter persegi.
Kandang itik anakan biasanya menggunakan kandang boks yang berbentuk persegi empat atau bujur sangkar.
Dinding kandang bisa dibuat dari bambu atau kawat ram. untuk menghemat luas lahan, kandang boks dapat dibut bertingkat dengan memberi alas penampung kotoran pada kandang bagian atas.
Hal tersebut dilakukan agar kotoran tidak jatuh mengenal itik di kandang bagian bawah. Untuk melindungi anakan itik dari cuaca yang kurang menguntungkan, kandang boks sebaiknya ditempatkan pada ruangan beratap.
2. Kandang Pembesaran (Grower)
Itik yang sudah berumur lebih dari satu bulan biasanya ditempatka di kandang pembesaran berupa kandang postal. Ukuran kandang itik disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan bahan kandang.
Sebagai patokan, kepadatan itik dalam kandang dengan sistem intensif yang disarankan adalah 10 ekor/meter persegi.
Kandang untuk masa grower (remaja) dapat menggunakan kandang kelompok dengan sistem postal atau ren.
Bahan lantai terbuat dari semen atau tanah yang dipadatkan dengan diberi campuran pasir dan kapur.
Untuk menjaga lantai kandang agar tetap kering, pemberian litter bisa dilakukan (ketebalannya sama dengan kandang ayam pedaging sekitar 5 cm.
Saluran air dangkal harus disediakan untuk minum dan membersihkan badan. Air minum harus tersedia terus-menerus.
3. Kandang Itik Produksi (Layer)
Kandang layer (itik pada masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterai (satu atau dua ekor dalam satu kotak) dan bisa berupa kandang ren (kelompok) dengan kepadatan itik dewasa 4-5 ekor per meter persegi.
Kandang Baterai
Kandang baterai digunakan untuk erternak itik petelur secara intensif dengan pola individual. Dengan begitu, itik tidak dapat bermain dan bergerak terlalu leluasa.
Keuntungan menggunakan kandang baterai, yaitu konsumsi pakan lebih merata, telur yang dihasilkan lebih bersih, kesehatan itik tidak dapat dikontrol secara intensif, dan terhindar dari persaingan berebut pakan.
Umumnya, satu kandang baterai berukuran 45 x 35 x 60 cm. Desain kandang ini berbentuk kotak dan disusun memanjang seperti deretan baterai. Kandang ini diletakkan dalam ruangan beratap.
Pada dasarnya, konstruksi kandang baterai untuk itik petelur sama dengan kandang baterai ayam petelur. Dinding kandang bisa dibuat dari kawat ram atau bambu.
Bagian bawah dinding depan dibuat celah sebagai tempat keluar masuknya kepala itik pada saat mengambil pakan dengan lebar antara 4-5 cm.
Alas kandang dibuat sedikit miring ke arah depan supaya telur yang dikeluarkan itik dapat menggeinding ke tempat penampungan telur.
Kandang Ren atau Umbaran
Kandang ren digunakan dlam beternak itik petelur secara semi-intesif. Pada dasarnya, konstruksi dan lahan penyusun kandang tidak jauh berbeda dengan kandang postal.
Perbedaannya,pada kandang ren terdapat ruang terbuka yang digunakan sebagai tempat bermain atau tempat itik berkeliaran. karena itu, perlu dibuatkan kolam tempat itik mandi di dalam kandang ren .
Lantai kandang hendaknya dibuat lebih tinggi dari alas pekarangan atau ruang terbuka kandang.
Konsruksi kandang ren bagian depan digunakan untuk tempat itik bermain, makan, dan minum dengan ukuran 4 x 10 m, disekat menjadi 5 bagian, masing masing dengan ukuran 2 x 4 m. di sekeliling nya dibuat pagar setinggi 0,5 - 1 m.
Bagian belakang digunakan untuk tempat itik tidur dan bertelur dengan ukuran 3 x 10 m, disekat menjadi 5 bagian dengan ukuran 2 x 3 m. atap dan dinding dibuat rapat, kecuali dinding bagian depan (menghadap ke tempat bermain) dibagi dua, bagian atas diberi jerjak dari bambu, sedangkan bagian bawah setinggi 100 cm ditutup rapat dan dibuat pintu. Lantai dapat diberi alas jerami, serbuk gergaji, atau sekam.
b. Perlengkapan Kandang
Perlengkapan kandang yang diprlukan antaranya tempat pakan, tempat minum,lampu untuk fase DOD, dan tempat grit. tempat pakan dan minum harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan berasal dari bahan yang tidak mudah berkarat, seperti papan, bambu, plastik, atau paralon. Tempat pakan itik perlu dibuat agak lebar, karena itik makannya "nyosor"
Jika pemeliharaan itik dilakukan secara intensif, kolam air tidak perlu dibuat karena itik tidak akan dilepas dari kandang.
Namun, jika itik dipelihara secara semiintensif, kolam air dibuat sebagai tempat itik berenang atau minum.
B. Pakan dan Air Minum
a. Pakan
1. Pakan Itik Anakan (Starter)
Ketika baru dipindahkan dari kotak penetasan ke kandang boks, anak itik terlebih dahulu diberi minuman berupa air gula.
Air gula ini dibuat dengan melarutkan satu sendok gula putih atau gula merah dalam satu liter air minum.
Setelah satu jam, baru anak itik boleh diberikan air minum yang dicampur dengan anti biotik dan vitamin untuk merangsang nafsu makan.
Pakan mulai diberikan saat itik berumur 3 hari. umur 3 hari sampai 8 minggu itik diberikan sebanyak-banyaknya untuk menunjang rangka dan tubuh, tetapi tetap tidak boleh melewati target bobot badan sebesar 600-700 gram.
Jenis pakan yang diberikan dapat berupa starter BR1 atau konsentrat 511. Setelah umur 4 bulan, itik mulai diberi pakan khusus itik.
2. Pakan Periode Grower
Pemberian pakan periode grower harus memenuhi kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan itik. Bobot standar itik petelur sekitar 20 minggu adalah 1,35-1,4 kg.
Jika bobot itik kurang dari target produksi, perlu dilakukan penambahan jumlah pakan. Sebaliknya jika itik terlalu gemuk, perlu dilakukan pengurangan makanan.
Itik usia 3 bulan diberi pakan berbentuk tepung sebanyak 80 gram perhari ditambah pakan bentuk butiran.
Selain itu, pakan hiajuan, tepung tulang dan kapur juga diberikan tiga kali sehari, yakni pada pagi, siang dan sore hari.
3. Pakan Periode Bertelur (Layer)
Selama masa layer, biasanya peternak meramu sendiri pakan yang akan diberikan pada itik. Hal ini disebabkan harga pakan komplet di pasaran yang sangat mahal.
Karena itu, peternak yang memanfaatkan pakan lokal yang ada di dekat daerah perkandangan. Bahan baku ransum dapat berasal dari bahan baku nabati dan bahan baku hewani.
Bahan baku nabati yang mudah ditemukan disekitar peternakan diantaranya dedak halus, bungkil kedelai, bungkil kacang, tepung gaplek, dan tepung daun pepaya. Sementara, bahan baku hewani diantaranya ikan kecil, bekicot, keong, siput, katak dan cacing.
Peternak itik kadang meramu sendiri pakan itik dari dedak, tepung menir, dan konsentrat. Jika harga konsentrat dipasaran naik, peternak menggantinya dengan ikan.
Harga ikan lebih murah dibandingkan konsentrat, dengan kandungan protein hampir sama dengan kandungan protein konsentrat dari pabrik.
Selama masa bertelur, porsi makan itik ditingkatkan sedikit demi sedikit. Agar itik cepat bertelur, tingkatkan kandungan protein hewani dalam pakan.
Hindari berganti-ganti jenis pakan, karena biasanya itik tidak langsung merespon pakan baru.
a. Cara Pemberian Pakan
Dalam sehari, pemberian pakan dilakukan sebanyak 2-3 kali dengan komposisi dan jumlah yang sama.
Dalam meracik pakan, hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah kebutuhan zat gizi itik dan kandungan gizi bahan baku campuran pakan tersebut.
b. Air Minum
Selama 3 hari pertama, itik masa starter (umur 0-7 hari) diberi minum berupa air yang dicampur dengan vitamin dan mineral. Pada umur 7-28 hari, itik diberi minum secara terus menerus.
Pada periode layer, vitamin biasanya diberikan dengan cara mencapmpurkannya ke dalam air minum. Jumlah vitamin dan air yang diberikan sesuai dengan dosis yang tertera pada label kemasan.
C. Manajemen Pemeliharaan
Sistem pemeliharaan atau polaa beternak itk dapat dibedakan menjadi sistem konvensional, intensif, dan semi-intensif. Sistem konvensional menggunakan pola penggembalaan.
Pada sistem semi-intensif, itik digembalakan pada siang dan dikandangkan pada malam hari. Sementara itu, pada sistem intensif itik dipelihara dengan cara dikandangkan setiap hari tanpa penggembalaan sama sekali.
Sistem penggembalaan banyak dilakukan di pedesaan karena biaya pemeliharaan lebih murah (tidak mengeluarkan biaya pakan).
Namun, seiring dengan lahan yang semakin sempit serta resiko keracunan sisitem ini sudah jarang dilakukan.