Gejala Sinusitis dan Apa Saja Penyebabnya Serta Cara Pencegahannya

Apakah kalian pernah mendengar istilah sinus? Atau penyakit sinusitis? Mungkin ada yang belum pernah mendengar istilah tersebut. 

Apakah sinus itu? Sinus atau sering disebut dengan sinus Paranalisis merupakan rongga udara yang terdapat dibagian padat pada tulang tengkorak sekitar wajah. 

Fungsinya adalah untuk meringankan tulang tengkorak tersebut. Rongga udara tersebut berjumlah 4 pasang di kanan dan kiri. 

Rongga udara yang dinamakan sinus frontalis terletak dibagian dahi, sinus maksilaris terletak di pipi, sinus etmoidalis terletak di kedua mata, dan sinus sfenoidalis terletak di belakang dahi. 

Dinding sinus dibentuk oleh sel-sel penghasil cairan. Cairan tersebut dinamakan cairan mukus. Udara masuk ke dalam sinus melalui lubang kecil yang dinamakan ostia. 

Lubang tersebut menghubungkan sinus dan rongga hiudng. Jika lubang hidung ini tertutupi, udara tidak dapat mengalir keluar masuk dan cairan mukus yang dihasilkan di dalam sinus tidak dapat keluar. 

Akibatnya, dapat terjadi gangguan pada sinus. Jika gangguan pada sinus menyebabkan peradangan, akan timbul penyakit sinusitis.

Apakah penyakit sinusitis itu? Apa saja faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit sinusitis? Untuk memperoleh jawaban, kalian dapat menyimak penjelasannya berikut ini.

a. Penyebab Sinusitis

Sinusitis merupakan peradangan pada sinus. Peradangan tersebut mengakibatkan gangguan aliran udara dari dan ke sinus serta gangguan pengeluaran cairan mukus. 

Kebanyakan penyakit sinusitis ditemukan pada penderita sakit pilek menahun akibat alergi terhadap debu atau bahan tertentu. 

Selain itu, penyakit sinusitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus tertentu. Peradangan pada lubang ostia ini, biasanya disertai dengan demam, flu, atau alergi terhadap bahan tertentu.

Penyakit sinusitis dibedakan menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan lamanya menderita sakit dan berdasarkan jenis peradangan yang terjadi. 

Penyakit sinusitis berdasarkan lamanya menderita sakit dibagi menjadi tiga jenis, yaitu akut, subakut, dan kronis. Penyakit sinusitis berdasarkan jenis peradangan yang terjadi dibedakan menjadi dua, yaitu akibat infeksi dan bukan infeksi. 

Penyakit sinusitis akut merupakan sinusitis yang terjadi kurang dari 30 hari. Sinusitis subakut merupakan sinusitis yang terjadi antara 1 bulan sampai 3 bulan. 

Sementara itu, sinusitis kronis merupakan sinusitis yang terjadi lebih dari 3 bulan. Penyakit sinusitis akibat infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Penyakit sinusitis akibat bukan infeksi disebabkan oleh alergi bahan tertentu.

Gejala umum yang sering ditemukan pada penderita sakit sinusitis, antara lain sakit kepala, nyeri disekitar wajah, demam, wajah terlihat pucat, perubahan warna pada ingus, nyeri saat menelan makanan atau minuman, hidung tersumbat dan batuk. 

Gejala sakit sinusitis akibat alergi antara lain gatal-gatak disekitar mata dan bersih-bersin.

Seorang dokter dapat melakukan diagnosis dan analisis penyakit sinusitis melalui pemeriksaan lengkap seperti pemeriksaan CT scan dan MRI. Pemeriksaan secara fisik dapat dilakukan berdasarkan diagnosa pada wajah, hidung dan ingus yang dihasilkan oleh penderita. 

Pemeriksaan dengan metode rhinoskopi dilakukan untuk melihat rongga hidung secara langsung dan mengetahui letak penyumbatan pada lubang ostia. 

Terkadang, penyedotan cairan mukus dengan jarum tertentu dibutuhkan untuk pemeriksaan ada tidaknya bakteri atau virus. Pemeriksaan ini dibutuhkan untuk menentukan jenis peradangan yang terjadi pada penderita sakit sinuisitis.

Ada lima jenis bakteri yang sering ditemukan sebagai penyebab timbulnya infeksi pada penyakit sinusitis, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pyogenes

Pemilihan obat antibiotik yang tepat berdasarkan jenis bakteri yang menginfeksinya dilakukan setelah pemeriksaan terhadap cairan mukus. Penderita sinusitis yang diobati lebih awal dan tepat dapat sembuh dengan baik. 

Jika kalian menjumpai gejala penyakit sinusitis pada teman atau anggota keluarga, beritahukan untuk segera ke dokter atau rumah sakit.

b. Pencegahan Sinusitis

Penyakit sinusitis dapat terjadi pada siapa saja dengan umur yang tidak terbatas. Biasanya, penyakit ini baru muncul setelah dewasa. 

Untuk menghindari timbulnya penyakit sinusitis saat dewasa, biasakan untuk tidak merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Mulailah dengan hidup sehat, yaitu makan teratur, mandi teratur, olah raga teratur, dan cukup istirahat. 

Jagalah kebersihan rumah dan sekitarnya. Bukalah jendela rumah setiap pagi agar terjadi pergantian udara dan cukup mendapatkan sinar matahari. Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan dan berilah penutup.

Ada beberapa tahap yang dilakukan untuk mengurangi sakit sinusitis akut. Tahapannya yaitu sebagai berikut :

  • Gunakan air hangat untuk mandi. Usapkan kain yang telah dibasahi dengan air hangat pada dahi, hidung dan dagu. Hal ini bertujuan untuk melegakan pernafasan dengan cara membuka lubang hidung agar terbuka lebar.
  • Gunakan obat semprot bergaran sesuai dengan petunjuk dokter. Tujuannya untuk melembabkan rongga hidung. Namun, jangan digunakan lebih dari 4 sampai 6 hari. Jika obat semprot digunakan lebih dari hari yang ditentukan tersebut, hidung akan semakin tersumbat. Untuk penggunaan yang terlalu sering akan memperburuk kondisi rongga hidung. Jadi, segeralah ke dokter atau rumah sakit.
  • Sebaiknya rongga hidung dalam keadaan lembap. Terutama saat cuaca panas.
  • Periksakan diri secara teratur ke dokter atau rumah sakit agar penyakit yang diderita tidak berkelanjutan.
  • Biasakan untuk hidup sehat dan teratur.