Jagung adalah tanaman monokotil perdu, yang bersifat semusim dan menghasilkan biji.
Tanaman ini bersifat monoecious (berumah satu) dengan bunga jantan (berupa malai dan tassel) dan bunga betina (berupa tongkol atau pistillate), terletak pada bagian yang berbeda pada tanaman yang sama.
Tassel tumbuh pada sumbu utama sebagai bunga terminal yang muncul dari dalam tanaman dan siap menghasilkan, serta melepaskan serbuk sari satu atau beberapa hari kemudian.
Satu tassel mengandung ratusan bunga jantan yang memiliki stamen, namun tanpa pistil.
Sementara itu, bunga betina yang lebih dikenal sebagai tongkol jagung, tumbuh sebagai bunga lateral pada ketiak daun dan hanya memiliki pistil tanpa stamen.
Pada satu individu tanaman dapat tumbuh satu atau lebih tongkol.
Di Indonesia, jagung manis pada awalnya dikenal sebagai produk impor dalam kemasan kaleng.
Tanaman ini mulai diusahakan secara komersial sejak tahun 1980-an.
Saat ini, pengusahaannya semakin meluas, terlebih setelah berdirinya swalayan yang banyak menampung produksinya.
Adapun cara-cara dalam menanam jagung manis adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Benih
Saat ini, di pasaran telah banyak beredar hibrid jagung manis yang bermutu tinggi.
Beberapa hibrid jagung manis yang di kenal di Indonesia diantaranya adalah Bonanza, Bright Jean, Honey Jean, Sugar 73, Sugar 75, Super Sweet, dan Sweet Boy 02.
Biji jagung manis berbeda dengan jagung biasa, yaitu bentuknya keriput dan beratnya lebih ringan (berat 100 biji jagung manis hanya 10 gram, sedangkan jagung biasa kultivar Arjuna beratnya 27 gram).
Sebelum menanam hendaknya lakukan uji adaptasi terhadap benih yang akan ditanam.
Benih-benih hibrida biasanya menghasilkan tanaman yang lebih kekar dengan produksi yang lebih tinggi daripada benih konvensional.
Apabila menanam di tanah yang lemabb (agak basah) hendaknya benih diberi perlakuan fungisida terlebih dahulu.
2. Persiapan Lahan
Lahan yang akan ditanami jagung manis hendaknya tidak ditanami tanaman sari famili yang sama (Poaceae) selama satu tahun terakhir.
Untuk menjamin kemurnian benih yang dihasilkan mengingat persentase menyerbuk silang sangat tinggi maka lahan juga harus bebas dari tanaman jagung varietas lain (diisolasi).
Isolasi dilakukan dengan cara membedakan waktu tanam jagung manis dengan waktu tanam jagung varietas lain (isolasi waktu) setidaknya 30 hari, atau dilakukan dengan memisahkan lahan jagung manis dengan lahan jagung varietas lain (isolasi jarak) setidaknya 400 meter.
Langkah awal persiapan lahan adalah pemebrsihan areal tanam dari sisa-sisa tanman dan gulma.
Kemudian tanah digemburkan dengan cara dicangkul sedalam 25-30 cm sambil membuat bedengan mengikuti arah utara selatan.
Lebar bedengan 1,0-1,5 meter dengan tinggi kurang lebih 30 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan ketersediaan lahan atau kebutuhan. jarak antar bedengan kurang lebih 50 cm.
Pada saat pengolahan tanah perlu dilakukan pengapuran dengan kaptan atau zeolit atau dolomit untuk menaikkan pH.
Takaran kapur yang diberikan tergantung pada tingkat keasaman tanah, namun dosis 1.5 ton/ha sudah cukup untuk menaikkan pH ke tingkat yang optimum.
Pengapuran hendaknya dilakukan setiap 3-4 tahun sekali.
3. Penanaman
Jagung manis ditanam langsung di lapang dengan cara ditugal sedalam 2 setengah sampai 5 cm.
Kedalaman setiap lubang ditanamkan 2 atau 3 biji, kemudian ditutup dengan tanah.
Jarak tanam yang digunakan bervariasi tergantung pada kesuburan tanah, semakin subur tanahnya maka jarak tanam hendaknya semakin lebar.
Pada umumnya, jarak tanam anjuran untuk jagung manis adalah 80x20 cm atau 75x25 cm.
Dianjurkan untuk mempersiapkan tambahan sebanyak 5% dari benih yang ditanam guna dijadikan sebagai bahan penyulaman.
4. Pemupukan
Pada saat pengolahan tanah atau kira-kira satu minggu sebelum penanaman, lahan diberi pupuk kandang kotoran unggas atau ruminansia.
Apabila menggunakan kotoran unggas, dianjurkan pada takaran 10 ton/ha.
Akan tetapi, apabila menggunakan kotoran ruminansia, dibutuhkan sebanyak 20-25 ton/ha. Pupuk kandang diberikan dengan cara dibenamkan dengan kedalaman kira-kira 10 cm.
Penggunaan pupuk kandang terutama sekali bertujuan untuk emperbaiki sifat-sifat fisik tanah, disamping menambah bahan organik dan unsur hara.
Jagung menghendaki pemupukan yang tinggi.
Pada tanah-tanah berat dibutuhkan Nitrogen sebanyak 112-120 kg/ha. Pada tanah-tanah ringan diperlukan pemupukan nitrogen yang lebih tinggi yaitu 112 kg/ha.
Sebaiknya pupuk nitrogen diberikan secara bertahap untuk menjamin ketersediaannya sepanjang pertumbuhan tanaman, yaitu 1/3 bagian diberikan ketika tanam dan 2/3 bagian diberikan ketika tanaman berumur 4-5 minggu setelah tanam.
Sementara itu, pemupukan anjuran untuk fosfor adalah 45-112 kg/ha dan kalium sebesar 60 kg/ha.
Pupuk diberikan didlam alur diantara barisan pada jarak kira-kira 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 5-10 cm.
5. Pemeliharaan
Areal jagung manis hendaknya dijaga kebersihannya, terutama dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang menjadi inang bagi hama dan patogen penyebab penyakit.
Pemberian air perlu dilakukan apabila keadaan kering. Namun dalam keadaan curah hujan tinggi maka saluran air perlu diperbaiki, agar tidak terjadi genangan air di sekitar perakaran tanaman.
Penyerbukan tanaman jagung dibantu oleh angin. penyerbukan akan berkurang bila suhu udara lebih dari 36 derajat celcius dan hembusan angin kering, atau apabila tanaman berada dalam cekaman kelembaban.
Untuk memaksimalkan penyerbukan pada plot-plot kecil, jagung manis hendaknya ditanam dalam kelompok-kelompok, bukan dalam barisan tunggal atau barisan ganda.
Pembuangan anakan (sucker) tidak akan meningkatkan hasil. Anakan pada jagung adalah pucuk-pucuk sekunder yang tumbuh pada ketiap daun di bagian bawah batang.
Untuk memperkokoh tumbuhnya batang, tanaman perlu di bumbun, yaitu menambahkan atau menaikkan tanah ke daerah perakaran di pangkal batang.
Bersamaan dengan pembumbunan dianjurkan untuk memperbaiki saluran drainase guna menghindari terjadinya genangan air.
Baca Juga Disini : 5 Langkah Mudah Menanam Kubis
Manfaat Buah Naga dan Khasiat Untuk Tubuh Secara Lengkap
Jenis-jenis Pepaya Unggul Yang Enak dan Populer di Masyarakat