Macam Penyakit Pada Kambing Etawa serta Cara Pengobatannya

Mencegah dan mengobati ternak dari penyakit sejak dini bertujuan untuk menghindari resiko lebih lanjut. 

Peternak dituntut mampu berupaya menyelamatkan dan menyembuhkan ternaknya dengan menemukan obat penangkal penyakit ternak. 

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang umumnya terjadi pada kambing serta penanganannya :

1. Kembung

Disebabkan oleh penimbunan gas dalam perut akibat proses fermentasi berjalan cepat. Tingginya akumulasi gas menekan organ dalam tubuh sehingga menimbulkan kesakitan pada ternak, pernafasan dengan mulut terbuka atau frekuensi pernafasan tinggi, serta frekuensi buang air besar dan kencing meningkat. 

Agar bebas dari perut kembung hindari pemberiaan pakan kambing yaitu sebagai berikut :

  • Pakan hijauan yang terlalu muda, banyak mengandung air atau terlalu basah karena air hujan atau embun.
  • Pakan yang mudah dan cepat difermentasi seperti kol, lobak dan wortel secara berlebihan.
  • Pakan biji-bijian yang tergiling halus dalam jumlah terlalu banyak tetapi kurang mendapatkan hijauan berserat.

Tanda klinis :

  • Kambing merasa gelisah, kesakitan, dan sulit bernafas.
  • Tidak mau makan atau hanya sedikit makan.
  • Jika berbaring tidak mampu untuk berdiri.
  • Punggung membungkuk, denyut jantung melemah.
  • Perut atau rumen bagian kiri mengalami pembesaran, bila ditepuk bunyinya seperti beduk.
  • Bila dibiarkan dapat mati mendadak.

Cara pengobatannya :

  • Ambil air hangat yang sudah dimasak kira-kira satu mangkuk kecil, beri garam 1 sendok makan, lalu aduk hingga rata.
  • Berikan air garam tersebut pada kambing, jika diberikan langsung mau minum biarkan sampai habis. Jika kambing tidak mau minum, siapkan spet atau suntikan ukuran jumbo tanpa jarum, kemudian masukkan paksa secara oral atau lewat mulut sampai habis.
  • Baluri dengan minyak kayu putih di bagian tengkuk, tulang belakang  sampai dekat ekor, dan bagian perut melingkar, sambil diurut  perlahan ke arah anus.
  • Keluarkan kambing dari kandang, angkat kaki depan setinggi yang kambing mampu dan buka mulutnya dengan mengganjalnya menggunakan sepotong kayu untuk beberapa saat.
  • Setelah itu, lepaskan kambing agar aktif bergerak. Jangan biarkan kambing duduk atau ngedrum. Jika kambing duduk, upayakan untuk membuatnya berdiri dan berjalan kira-kira 30 menit, kemudian masukkan ke dalam kandang. Setelah itu, kembung akan berangsur-angsur menghilang.
  • Jika kembung belum hilang, masukkan 5 ml minyak goreng bersih ke dalam mulutnya menggunakan suntikan tanpa jarum.

2. Kejang-kejang

Kejang sering terjadi pada anak kambing berumur 3 minggu sampai 1,5 bulan. Sebelum kejang ada kalanya kambing tidak menunjukkan gejala kembung, panas, atau seperti halnya kambing sakit. 

Secara fisik tampak sehat seperti layaknya kambing kecil yang selalu lari dan loncat-loncat. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti :
  • Kambing baru belajar makan hijauan, kemudian mengalami kholik (rasa nyeri yang teramat sangat pada lambung, usus).
  • Saat kambing tersebut lahir, terlalu banyak air ketuban yang masuk ke paru-paru dan anak kambing tersebut tidak dijantur (kambing diangkat dengan kepala terjuntai ke bawah untuk beberapa saat) sehingga dalam massa pertumbuhannya, fungsi paru-parunya terganggu.

Tanda klinis :

  • Mata tampak sayu. lesu
  • Ketika kejang biasanya kambing tersebut mengembik keras, seluruh badan dan telinga kaku, lidah kebiru-biruan dan terlanjur keluar 
  • Mulut tidak berbusa

Cara pengobatannya :

  • Angkatlah kambing itu kemudian dipangku, tegakkan bagian kepala dengan tangan kiri, masukkan jari telunjuk/tengah dan ibu jari ke dalam mulutnya (seperti posisi melingkar) agar lidah kambing tidak terluka dan biarkan keempat kakinya terjuntai ke bawah.
  • Berikan relaksasi dengan cara mengurut-ngurut dari bagian leher atau tengkuk, sekitar tulang belakang sampai mendekati ekor, kemudian baluri dengan minyak kayu putih.
  • Setelah kejang mereda, buka mulutnya, lalu berikan bantuan pernafasan dengan cara meniup-niuo rongga mulutnya.
  • Baluri bagian dada, perut dan olesi hidung dengan minyak kayu putih.
  • Tunggu beberapa saat sam[ai kira-kira anak kambing tersebut mampu berdiri, kemudian berikan injeksi 0,5-1 ml obat anti nyeri dan 0,5-1 ml anti biotik secara intramuskuler selama 5 hari.
  • Jangan memberikan nati biotik secara oral karena akan membunuh bakteri dalam lambung dan usus yang diperlukan untuk pencernaan sehingga akan menghambat peertumbuhan kambing itu sendiri (kerdil).

3. Sembelit

Feses atau kotoran tidak dapat keluar dan terjadi akumulasi feses dekat dengan lubang anus disebabkan oleh feses yang keras.
  • Biasanya anak kambing kan kembung karena sumbatan feses.
  • Mengembik karena sakit
  • Berguling-guling seperti kambing yang kejang, tetapi badannya tidak kaku

Cara pengobatannya :

  • Siapkan minyak goreng bersih dalam wadah kecil, celupkan jari kelingking ke dalam minyak, kemudian masukkan perlahan-lahan ke dalam anus, pastikan akumulasi feses dekat dengan lubang anus.
  • Sebagai percobaan, ambl satu-persatu dengan jari kelingking. Jika tampak bercak darah pada feses yang diambil atau di jari keligking, segera hentikan.
  • Siapkan spet atau suntikan 1 ml singkirkan jarumnya, 1/2 gelar air, dan sabun cair untuk bayi. Campurkan sabun tersebut kira-kira 1/4 dan 1/2 air yang tersedia.
  • Ambil campuran air dan sabun dengan suntikan, kemudian lumuri suntikan tersebut dengan minyak goreng dan masukkan pada anus secara perlahan, lalu tembakkan air sabun tersebut kedalam anus.
  • Lakukan kira-kira 10 kali tembakkan air sabun tersebut maka feses akan lunak hingga keluar dengan sendirinya.
  • Jika waktu pengambilan feses dengan kelingking menimbulkan bercak  darah, berikan injeksi antibiotik sebanyak 1 ml selama 3 hari.

4. Mastitis (Radang Kelenjar Susu)

Radang pada ambing susu disebabkan oleh bakteri. Untuk mencegahnya, kebersihan kandang harus selalu diperhatikan. Sebelum diperah, ambing susu harus selalu dicuci dengan air hangat.



Tanda klinis :

  • Ambing mengalami pembengkakan, berwarna kemerahan, terasa panas, kambing tampak kesakitan, dan kadang keras tidak bisa diperah.
  • Susu berwarna coklat, kuning tua kehijauan atau kemerahan, serta lebih kental atau lebih encer, dan kalau dirasa terasa asam.
  • Produksi susu menurun
  • Kambing tidak mau menyusui anaknya
  • Kondisi tubuh melemah.

Cara pengobatannya :

  • Gejala pada hari pertama, berikan injeksi antibiotik dengan dosis 5 ml.
  • Pada hari kedua, harus lebih diperhatikan dengan seksama. Jika ambing masih terasa panas, lakukan injeksi antibiotik dengan dosis 5 ml dan injeksi anti nyeri atau anlgetik dosis 2-3 ml, semua diberikan secara intramuskuler.
  • Pemberian antibiotik secara intramuskuler dapat diberikan selama 5 hari tanpa jeda, sehari 1x, dan usahakan dilakukan pada jam yang sama.
  • Jika mastitis terlalu parah, akan terjadi pembusukkan dan pembengkakan pada jaringan kelenjar susu sampai pada bagian perut dan paha yang berwarna kehitaman. Kondisi kambing pun semakin lemah. Jika seperti ini penanganannya harus lebih serius dan selalu menggunakan sarung karet tipis.
  • Pemberian antibiotik dan analgetik perlu ditingkatkan dosisnya. Jika mujur, ambing yang membengkak akan mulai menyusut, jaringan yang rusak pada ambing mulai mengering dan kkeras kemudian lama kelamaan puting susu akan terpotong/tanggal dengan sendirinya, berikutnya ambing juga akan terpotong/tanggal dengan sendirinya.
  • Jika nafsu makan kambing berkurang maka dapat diberikan ijneksi B-Complek atau Multivitamin 5 ml.

5. Tetanus

Disebabkan adanya luka infeksi, baik didalam maupun dilur badan. 

Kambing yang trekena tetanus juga mengalami kejang, namun kejang yang disebabkan oleh tetanus prosesnya menjalar, misalnya kejang dimulai dari dua kaki belakang maik ke pinggul, ke badan sampai ke kepala, mulut berbusa, dan kulit sekitar badan tampak kehitaman. 

Biasanya kambing yang terkena tetanus sulit untuk diselamatkan.

6. Cacingan


Tanda klinis :

  • Banyak makan tetapi tetap kurus dan lemah
  • Rambut kusam, perut besar, dan kepala selalu menekur.
  • Mula-mula tidak buang air besar, kemudian mencret.

Pencegahan :

  • Hindarkan kambing dari tempat yang becek dan kotor.
  • Jagalah kebersihan di sekitar kandang.
  • Carilah pakan di tempat yang bebas cacing atau bersih.
  • Pisahkan dengan hewan yang sakit.

Cara pengobatannya :

  • Injeksi subkutan (antara kulit dan daging) ivermectin, ivotec dosis 1 ml/50kg BB untuk 1-3 bulan sekali.
  • Tidak dianjurkan untuk kambing hamil muda.

7. Penyakit kulit (Scabies, Kudis, dan sebagainya)

Tanda klinis :

  • Ternak gelisah karena terasa gatal.
  • Kulit merah, menebal, dan bulu rontok.
  • Kambing menjadi kurus, tidak sempat makan karena selalu menggaruk-garuk, mengosok-gosok, atau mengigit badannya.
  • Kambing yang sakit harus dikarantina.

Cara pengobatannya :

  • Injeksi Ivotec Super (ivermectin dan clorsulon) 1 ml/50kg BB.

8. Sakit mata


Tanda klinis :

  • Mata merah, berair dan belekan.
  • Jika dibiarkan akan mengalami kebutaan.

Cara pengobatannya :

  • Rebahkan kambing, lalu ikat keempat kakinya.
  • Buka atau lebarkan mata kambing yang sakit dengan ibu jari dan telunjuk, teteskan cendo xitrol 3 tetes, kemudian buka tutup mata untuk beberapa saat agar obat benar-benar masuk.

9. Diare

Diare adalah gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri dan makanan yang sudah busuk atau rusak, tempat makan yang kotor, lingkungan yang kotor, atau udara yang terlalu dingin.

Tanda klinis :

  • Kotoran berwarna hijau muda, hijau mengkilap, hijau kekuningan, hijau kemerahan atau hijau kehitaman.
  • Kotoran atau feses berlendir.
  • Ternak tampak lemah, lesu dan pucat.

Cara pengobatannya :

  • Berilah air minum yang banyak dan campurkan oralit didalamnya agar ternak tidak mudah dehidrasi, atau berikan larutan air garam dan gula dalam air matang 2,5 liter.
  • Ternak dapat diberikan pakan daun jambu biji, tablet karbon aktif (misalnya norit) atau obat diare.
  • Jika feses atau kotoran ada lendirnya, berikan 1 tablet cotrimoksazole dosis 1 x 1.