Burung merpati berkembangbiak dengan cara bertelur. Proses pembuahan antara sperma dan sel telur terjadi di dalam tubuh dengan cara melakukan kawin.
Pada umumnya, burung merpati sudah mulai bertelur pada umur 3-6 bulan, tergantung pada keadaan lingkungan (iklim), makanan dan jenisnya sehingga di alam bebas perkawinan burung merpati ada musim kawinnya.
Pada keadaan lingkungan cerah dan makanan yang cukup maka pada saat itulah burung merpati aktif kawin.
Namun, di kandang budidaya perkawinan burung merpati dapat dilakukan tanpa mengenal musim asalkan teknik pemeliharaannya memadai dan bila umurnya telah dewasa.
Dalam proses perkembangbiakannya burung merpati kawin secara berpasangan (jodoh tetap) sampai kahir hidupnya.
Ia mau menerima jodoh barunya apabila jodoh lamanya telah mati atau dipisahkan. Burung jantan dan betina yang telah kawin akan bersama-sama membuat sarang, lalu yang betina bertelur, mengerami telur dan membesarkan anak.
Burung jantan juga membantu mengerami telur walaupun tidak lama. Burung merpati hanya bertelur 2 butir setiap kali masa bertelur dan dalam satu tahun bertelur 12 kali.
Telur yang dierami akan menetas setelah 17-19 hari masa eraman. Dua butir telur yang menetas terdiri atas satu jantan dan satu betina.
Kemudian anak merpati yang telah menetas dibesarkan oleh kedua induknya. Anak merpati yang baru menetas kondisinya sangat lemah dan matanya masih buta.
Kehidupan awal anak merpati ini masih ditunjang oleh sisa kuning telur di dalam perunya hingga 2-3 hari. Kehidupan selanjutnya, anak merpati diberi makan oleh kedua induknya.
Makanan yang diberikan oleh induknya berupa susu tembolok/cairan tembolok induknya dengan cara melolohkannya ke dalam mulut anak-anaknya.
Pemberian makan berupa susu tembolok dari induknya hanya berlangsung kurang lebih 7 hari. Selanjutnya, anak-anak merpati di suapi (diloloh) induknya dengan bahan-bahan makanan padat dan lembut.
Setelah anak merpati berumur lebih dari 2 minggu, induknya mulai memberi makanan biji-bijian. Dan, pada umur kurang lebih 1 bulan, anak merpati sudah dapat terbang dan hidup mandiri.
Jenis-jenis merpati potong (pedaging)
Burung merpati umumnya bertubuh lebih besar dari pada jenis-jenis burung pada umumnya. Burung merpati memiliki pertumbuhan yang cepat, produksi telur rendah dan berukuran kecil, dan memiliki daya alih (konversi) pakan menjadi produk protein (daging) yang tinggi.
Pada hakikatnya semua jenis burung merpati dapat dijadikan sebagai hewan potong penghasil daging. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal ada baiknya dipilih jenis-jenis merpati yang bertubuh besar minimal memiliki bobot 300gram dan bukan merupakan burung merpati yang tergolong jenis klangenan (merpati hias dan balap).
Karena jenis merpati hias dan balap memiliki harga yang mahal sehingga tidak menguntungkan apabila dibudidayakan sebagai merpati potong.
Ia akan lebih menguntungkan apabila diusahakan sebagai hewan klangenan (kesenangan/hobi).
Beberapa jenis merpati potong atau pedaging yang populer dan ciri khas dari setiap jenis merpati potong dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. King
Merpati king berukuran besar, bentuk badan gendut, kepala gundul, kaki licin, dan memiliki ukuran dada yang tebal.
Berat badan merpati dewasa berkisar antara 0,85-1 kg dan berat badan merpati muda berkisar antara 0,6-0,79 kg.
Variasi warna bulu antara lain biru, merah, kuning, putih, silver, hitam, dan lain-lain. Merpati jenis king dapat menghasilkan hingga 15 ekor merpati potong (umur muda) setiap tahun dengan berat potong 0,45-0,68 kh/ekor.
Merpati king merupakan burung asli Amerika Serikat hasil silangan dari merpati Duchess, Homer, Maltese, dan Runt.
2. Polish Lynx
- Kepala licin tidak berornamen
- Kaki bersih, bulu tubuh berwarna hitam atau biru dengan garis tebal putih pada bagian ujung sayap
- Ujung sayap seperti renda/batik yang dibatasi oleh garis berwarna.
- Berat badan burung dewasa mencapai 0,6 kg atau lebih.
3. Pomeranian cropper
Merpati pomeranian cropper berasal dari Pomeranian, Eropa Selatan. Merpati ini memiliki perawakan tegap, tubuhnya membentuk sudut 60 derajat, pada leher tampak bergondok, kaki berbulu lebat, variasi warna bulu bermacam-macam yaitu hitam, biru, merah, kuning, putih dan sebagainya. Berat badannya mencapai 0,7 kg atau lebih.
4. Carneau
- Badannya padat, kompak, dada lebar
- Badan berukuran besar, kaki pendek, kepala bulat dan besar, paruh tidak terlalu panjang, sayap dan ekor tidak terlalu panjang
- Warna bulu ada yang merah, kuning, putih, hitam, dan abu-abu coklat.
- Berat badan merpati dewasa mencapai 0,75 kg atau lebih.
5. Carrier
Merpati ini berasal dari Timur Tengah, lalu dikembang biakan di Inggris dan namanya menjadi English Carrier. Merpati carier memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
- Badannya tinggi (45-48 cm), leher panjang, posisi berdirinya tegak, badan langsing, paruhnya dihiasi jambul/pial berwarna putih
- Sekeliling kelopak mata dihiasi semacam pial yang berbentuk lingkaran, bulu keras/kaku dengan variasi warna hitam, kuning putih, biru cerah dan pastel.
- Berat badan merpati dewasa dapat mencapai 0,65 kg.
6. Mondaine
- Badan besar (buntek)
- Punggung lebar
- Dada panjang
- Kepala besar
- Warna bulu umumnya putih
- Berat badan dewasa mencapai 1 kg.
7. Lahore
- Badannya tergolong berukuran besar, namun piyiknya (anaknya) tidak berukuran besar
- Bulu leher, dada, perut dan ekor berwarna putih
- Sedangkan bagian tubuh lainnya berwarna hitam, coklat tua, coklat muda, biru, kuning, perak, atau lembayung muda.
8.Florentine
- Badan tinggi besar
- Dada besar dan lebar
- Ekor sedikit menukik
- Warna bulu kepala, sayap dan ekor beraneka warna, sedangkan warna bulu yang lainnya berwarna putih.
- Berat badan burung dewasa mencapai 0,8 kg.