Pakan ternak sapi tidak sulit didapat. Sapi gemar memakan rumput, tumbuhan hijau dari limbah pertanian seperti daun jagung, daun kacang, jerami kering, daun kacang panjang dan tumbuhan jenis lainnya.
Pakan yang terbuat dari kacang-kacangan seperti kedelai, jagung, oat juga merupakan pakan utama sapi.
Sedangkan limbah industri pangan seperti ampas tahu, ampas kelapa dedak padi bisa dipakai sebagai pakan tambahan untuk memacu pertumbuhan sapi.
Sapi merupakan hewan dengan kategori hewan ruminansia yang artinya hewan yang memiliki alat pencernaan terbagi empat bagian, yakni rumen reticulum, omasum.
Dengan alat pencernaan yang dimiliki sapi ini, dia mampu menampung makanan dalam jumlah besar dan mampu mencerna pakan yang berserat kasar.
Sehingga makanan pokok sapi berupa daun hijau dan rumput.
Pakan yang berasal dari rerumputan, dedaunan disebut pakan hijauan. Dari pakan hijauan, diharapkan ternak dapat menghasilkan pertumbuhan optimal seperti yang diharapkan.
Berikut ini macam-macam pakan yang menjadi pakan sapi :
a. Pakan Hijau
Yang dimaksud pakan hijauan adalah semua bahan makanan ternak yang diambil dari rumput maupun dauanan hijau yang mengandung nilai gizi untuk ternak.
Berikut ini merupakan jenis makanan hijau yang mudah diambil dari lingkungan sekitar.
1. Rumput Gajah
Rumput gajah merupakan keluarga rumput-rumputan (graminae) yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (Ruminansia) yang alamiah di Asia Tenggara.
Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung (cut and carry) sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi, atau dapat juga dijadikan persediaan pakan melalui proses pengawetan pakan hijauan dengan cara silase dan hay.
Selain itu rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik. Di indonesia sendiri, rumput gajah merupakan tanaman hijauan utama pakan ternak.
Penanaman dan introduksi nya dianjurkan oleh banyak pihak.
Nilai pakan rumput gajah dipengaruhi oleh perbandingan oleh perbandingan (rasio) jumlah daun terhadap batang dan umurnya.
Kandungan nitrogen dari hasil panen yang diadakan secara teratur berkisar antara 2-4 %. Protein kasar selalu diatas 7% untuk varietas taiwan, semakin tua CP semakin menurun).
Pada daun muda nilai kecernaan (TDN) diperkirakan mencapai 70%, tetapi angka ini menurun cukup banyak pada usia tua hingga 55%.
Batang-batangnya kurang disukai ternak karena keras kecuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air.
Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek.
Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas/buku.
Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek, helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing.
2. Rumput Gembala
Yang termasuk adalah rumput ruzi atau rumput kongo (brachiaria ruziziensis), rumput Australia (paspalum dilatatum), rumput kolonjono (brachiaria mutica), African star grass, rumput pangola.
Diantara semua rumput African star grass merupakan rumput pakan yang terbaik karena sifat tanaman ini tahan terhadap musim kemarau, dan tidak mudah kering.
3. Hijauan jenis leguminoses
Pakan ternak hijauan leguminoses berasal dari daunan pohon keras seperti daun turi (sesbania grandiflora), petai cina (leucaena glauca) dan sebagainya.
Kelompok pakan jenis ini dikategorikan sebagai pakan kasar, karena mengandung serta kasar tinggi.
Hewan ternak yang memamah biak seperti sapi jika terlalu sedikit diberi pakan hijauan seperti diatas justru akan terganggu pencernaannya.
Kandungan serat kasar yang dibutuhkan sapi paling sedikit 13% dari bahan kering didalam ransum. Sehingga kebutuhan pakan hijauan harus tetap tersedia, dan tidak dapat digantikan oleh pakan kering atau pakan olahan.
Sebab pakan kasar ini berfungsi menjaga alat pencernaan agar bekerja baik, membuat kenyang dan mendorong keluar kelenjar pencernaan.
4. Pohon turi
Turi umumnya ditanam di pekarang sebagai tanaman hias, ditepi jalan sebagi pohon pelindung, atau ditanam sebagai tanaman pembatas pekarangan. Tanaman ini dapat ditemukan dibawah 1.200 m dpl.
Pohon 'kurus' berumur pendek, tinggi 5-12 meter, ranting kerap kali menggantung. Kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan, tidak rata, dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan, lapisan gabus mudah terkelupas.
Ada dua varietas, yang berbunga putih dan berbunga merah. Buah bentuk polong yang menggantung, berbentuk pita dengan sekat antara panjang 20-55 cm, lebar 7-8mm.
Biji 15-50, letak melintang didalam polong. Akarnya berbintil-bintil, berisi bakteri yang dapat memanfaatkan nitrogen, sehingga bisa menyuburkan tanah.
Daun, bunga dan polong muda dapat dipakai sebagai pakan sapi dan kambing.
5. Daun Lamtoro
Lamtoro, petai cina, atau petai selong adalah sejenis perdu dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan) yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi.
Daun-daun dan ranting muda lamtoro adalah sumber pakan ternak dan sumber protein yang baik khususnya bagi ruminansia.
Daun-daun ini memiliki tingkat ketecernaan 60 hingga 70% pada ruminansia, tertinggi diantara jenis polong-polongan dan hijauan pakan ternak tropis lainnya.
Lamtoro yang ditanam cukup rapat dan dikelola dengan baik dapat menghasilkan hijauan dalam jumlah tinggi.
Namun pertanaman campuran lamtoro (jarak tanam 5-8 meter) dengan rumput yang ditanam diantaranya, akan memberikan hasil paling ekonomis.
Ternak sapi menghasilkan pertambahan bobot yang baik dengan komposisi hijauan pakan berupa campuran rumput dan 20-30% lamtoro.
Meskipun semua ternak menyukai lamtoro, akan tetapi kandungan yang tinggi dari mimosin dapat menyebabkan kerontokan rambut pada ternak non-ruminansia.
Mimosin, sejenis asam amino, terkandung pada daun-daun dan biji lamtoro hingga 4% berat kering. Pada ruminansia, mimosin ini diuraikan di dalam lambungnya oleh sejenis bakteria, Synergistes jonesii.
Pemanasan dan pemberian garam besi belerangpun dapat mengurangi toksisitas mimosin. Daun-daunnya juga kerap digunakan sebagai mulsa dan pupuk hijau. Daun-daun lamtoro lekas mengalami dekomposisi.
B. Pakan Non Hijauan
1. Dedak padi
Dedak padi merupakan hasil sisa dari penumbukan atau penggilingan gabah padi. Dedak tersusun dari tiga bagian masing-masing berbeda kandungan zatnya.
Ketiga bagian tersebut adalah kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral. Selaput perak yang kaya akan protein dan vitamin B1, juga lemak dan mineral. Lembaga beras yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat yang mudah dicerna.
Menurut kelas nilainya, dedak dibagi menjadi empat kelaas, yaitu :
- Dedak kasar adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan sedikit pecahan lembaga beras dan cernanya rendah.
- Dedak halus adalah hasil sisa dari penumbukan padi secara tradisional.
- Dedak lunteh adalah hasil ikutan dari pengasahan/pemtihan beras.
- Bekatul adalah hasil sisa ikutan dari pabrik pengolahan khususnya bagian asah/slep/polish.