Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau halil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk memperoleh makanan.
Hama tanaman memiliki kemampuan merusak yang sangat hebat.
Akibatnya, tanaman dapat rusak atau bahkan tidak dapat menghasilkan sama sekali.
Tanaman buah naga sebenarnya termasuk tanaman yang tahan bantig dan relatif mudah perawatannya.
Tetapi tentunya dalam budidaya selalu ada saja gangguan hama yang menyerang yang bisa mengakibatkan hasil produksi yang tidak maksimal dan bisa mengalami kerugian.
Oleh karena itu, harus diperhatikan apabila anda menjumpai gangguan hama yang menyerang tanaman buah naga, antara lain serangga (seperti tungau, kutu putih, kutu sisik, kutu batok, semut), bekicot dan burung.
Hama dan Cara Penanggulangannya
1. Tungau
Hama Tungau (Tetranychus sp.) akan menyerang kulit batang atau cabang yang merusak jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi coklat.
Penanggulangannya dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2 gram/liter air yang dilakukan 2-3 kali seminggu.
2. Kutu Putih
Tanaman buah naga yang di serang hama kutu putih (mealybug) pada permukaan cabang atau batang akan berselaput kehitaman dan terlihat kotor.
Hama ini bisa dikendalikan dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/ liter air seminggu sekali pada cabang yang diserang.
Biasanya dua kali penyemprotan hama kutu putih sudah hilang.
3. Kutu Sisik
Hama kutu sisik (Pseudococus sp) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena matahari langsung dan cabang yang diserang hama ini akan terlihat kusam.
Hama ini juga bisa diatasi dengan penyemprotan Kanon dengan dosis sama dengan pengendalian hama kutu putih pada sela-sela tanaman yang ternaungi atau tidak terkena matahari langsung.
4. Kutu Batok
Hama kutu batok (Aspidiotus sp) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning.
Pengendaliannya juga bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama kutu putih dan kutu sisik.
5. Semut
Pada umumnya semut akan muncul pada saat tanaman buah naga yang mulai berbunga.
Semut mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup dan kan mengakibatkan kulit buah nantinya kan berbintik-bintik berwarna coklat yang tentunya harga buah akan menurun dengan kualitas seperti itu.
Cara pengendaliannya dengan menyemprotkan Gusadrin dengan dosis 2cc/ liter air.
6 Bekicot
Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang dengan menggerogotinya dan dapat mengakibatkan cabang busuk.
Hama ini disebabkan karena kebersihan kebun yang kurang terjaga.
Penanggulangan hama ini dapat dilakukan dengan cara membersihkan lahan tanam dari berbagai jenis gulma yang tumbuh di sekitar tiang peopang tanaman.
7. Burung
Gangguan burung pada buah naga umumnya jarang sekali terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan.
Biasanya burng menyerang buah yang telah masak pada bagian atas.
Penyakit dan cara penanggulangannya
Penyakit yang menyerang buah naga terhitung tidak banyak jenis dan penyebabnya.
Meskipun demikian, jika tanaman terserang, harus segera diatasi agar tidak menyebar ke tanaman yang lain.
Berikut ini jenis-jenis penyakit pada buah naga, penyebabnya, gejalanya dan tindakan penanggulangannya.
1. Busuk Pangkal Batang
Penyebab
Busuk pangkal batang adalah penyakit pada buah naga yang disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebususkan, yaitu Sclerotium rolfsii Sacc.
Gejala
Penyakit ini sering terjadi pada bibit stek yang belum tumbuh akar alam bentuk potongan.
Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga.
Tanaman buah naga sering mengalami pembusukkan pada pangkal batang, berwarna kecoklatan, dan terdapat bulu putih.
Penanggulangan
Penanggulangan penyakit pada buah naga yang terserang penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan Benlate dengan dosis 2 gram/liter air atau menggunakan Ridomil 2 gram/ liter air sebulan sekali.
Bila muncul gejala kekuningan pada pangkal batang maka segera diakukan penyemprotan pada seluruh batang dan diutamakan pada pangkal batang yang terserang.
Untuk pencegahannya penyakit ini bisa dilakukan pengairan yang disertai dengan penyemprotan fungisida dan atonik di daerah pangkal batang pada tanaman yang berumur 30 hari pada awal penanaman.
2. Busuk Bakteri
Penyebab
Penyakit busuk bakteri adalah penyakit pada buah naga yang disebabkan oleh Pseudomonas sp.
Gejala
Gejala tanaman buah naga yang terserang penyakit ini adalah tanaman tampak layu, kusam, terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan.
Penaggulangan
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencabut tanaman yang sakit.
Kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 gram dalam bentuk serbuk kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.
3. Fusarium
Penyebab
Penyakit fusarium adalah penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl.
Gejala.
Gejalanya antara lain cabang tanaman berkerut, layu dan busuk berwarna coklat.
Penanggulangan
Penanggulangannya dengan cara penyempprotan Benlate dengan dosis 2 gram/ liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan cabang.
4. Bercak kering
Penyebab
Bercak kering adlah penyakit pada buah naga yang disebabkan oleh Phyllosticta concave dan Mycosphaerella sp.
Gejala
Gejala tanaman buah naga yang terserang penyakit bercak keing berwarna coklat keabu-abuan.
Penanggulangan.
Penanggulangannya penyakit bercak kering ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan bagian-bagian tanaman yang sudah terserang untuk dimusnahkan.
Penanaman buah naga sebaiknya dilakukan di kawasan yang tidak mempunyai kadar kelembaban yang tinggi karena serangan penyakit jarang terjadi pada kawasan yang mempunyai cuaca kering.
Gulma
Gulma perlu diberantas karena sangat mengganggu tanaman dan mengambil makanan (zat hara) dari dalam tanah yang mengakibatkan penderitaan pada tumbuhan pokok dan juga mengakibatkan turunnya hasil pertanian yang dibudidayakan.
Selain itu, juga dapat merugikan manusia karena sebagian gulma ada yang mengandung racun.
Penyiangan pertama sebaiknya dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu.
Penyiangan ini dapat dilakukan 2 kali. Tujuannya adalah menghilangkan gulma-gulma yang menjadi saingan dalam mencari zat hara atau makanan dari dalam tanah.
Selain itu, juga bertujuan menggemburkan tanah. Penyiangan selanjutnya dapat dilakukan pada saat umur tanaman sudah sekitar 5 minggu.