Cara Membuat Fermentasi Jerami Untuk Pakan Ternak Sapi Lengkap

Pemanfaatan sumber daya pertanian tanaman pangan dalam bentuk limbah sebagai sumber pakan ternak merupakan langkah efisiensi mengatasi akan kekurangan produksi rumput. 

Limbah pertanian termasuk hijauan in-situ yakni tersedia dalam jumlah melimpah dan mudah diperoleh. 

Sebagian besar limbah pertanian dapat dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak sapi tersebut. Dari berbagai macam limbah pertanian yang mempunyai potensi besar sebagai sumber hijauan adalah jerami jagung/padi.

Jerami jagung/padi merupakan hasil ikutan bertanam jagung/padi dengan tingkat produksi mencapai 4-5 ton/ha.

Karakteristik jerami jagung/padi sebagai pakan ternak tergolong hijauan bermutu yang rendah dan penggunaannya dalam bentuk segar tidak menguntungkan secara ekonomis. 

Selain itu, jerami jagung/padi memiliki kandungan serat kasar tinggi sehingga daya cernanya rendah.

Kualitas jerami jagung/padi sebagai pakan ternak dapat ditingkatkan dengan teknologi silase yaitu proses fermentasi yang dibantu jasad renik dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). 

Teknologi silase dapat mengubah jerami jagung/padi dari sumber pakan berkualitas rendah menjadi pakan berkualitas tinggi serta menjadi sumber pakan untuk ternak terutama ternak sapi.

Adapun keunggulan dari pakan silase ini adalah sebagai berikut :

  • Memiliki ketahanan dalam penyimpanan
  • Menghemat waktu dalam penyediaan pakan hijauan
  • Dapat mengurangi polusi
  • Disukai oleh ternak

a. Peralatan penunjang dan tempat penyimpanan

Tempat pembuatan silase jagung disebut silo. Bentuk silo berupa bangunan berbentuk silinder memanjang atau bunker yang dapat ditutup rapat. 

Cara lain pembuatan silase yaitu dengan membuat lubang seperti sumur yang diberi alas plastik. Selain itu dapat juga menggunakan drum yang terbuat dari seng. 

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan silase antara lain alat pencacah hijauan, plastik atau bahan lain yang kedap udara.

b Bahan baku

Dalam pembuatan silase diperlukan bahan baku antara lain : 
  • Jerami jagung/padi sebanyak 1 ton dengan jumlah kadar air 60% hingga 70%
  • Pupuk Urea sebanyak 2,5 kilogram
  • Air tetes tebu atau molase 4 kg
  • Dedak halus 5 kilogram

c. Proses pembuatan silase

Proses pembuatan silase dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap fermentasi, pengeringan dan penyimpanan.

1. Tahap fermentasi

  • Jerami jagung/padi yang dilayukan dipotong-potong 3-5 cm
  • Gula tebu dilarutkan dengan 12 liter air dengan cara diaduk atau direbus
  • Jerami jagung/padi yang telah dipotong dimasukkan kedalam tempat pembuatan dengan cara ditumpuk dan dipadatkan.
  • Pemberian urea, dedak halus dan larutan gula tebu dilakukan secara bertahap dan berlapis.
  • Setiap ketebalan tumpukan berkisar 20 cm urea, dedak dan larutan gula tebu ditaburkan dan disiram secara merata. Demikian seterusnya sampai proses penumpukan selesai.
  • Tumpukan kemudian ditutup rapat dengan menggunakan plastik atau bahan kedap udara dan tidak rembes air lalu diberikan beban diatasnya dengan menggunakan ban bekas atau karung yang berisikan pasir.
  • Selama dalam proses fermentasi tumpukan titik tidak perlu dibalik dan lindungi tumpukan dari hujan dan juga sinar matahari langsung.
  • Proses pembuatan silase akan selesai 21 hari kemudian setelah proses penutupan.

2. Tahap pengeringan

  • Tumpukan silase yang telah mengalami proses fermentasi, dikeringkan dibawah sinar matahari dan diangin-anginkan sehingga cukup keering sebelum disimpan di gudang penyimpanan.
  • Setelah kering silase jerami jagung/padi dapat diberikan pada sapi sebagai pakan substitusi rumput segar.

3. Ciri-ciri silase yang baik

Silase jagung berkualitas baik apabila proses pembuatan dilakukan secara tepat dan benar. Ciri-ciri silase yang baik adalah sebagai berikut :
  • Berbau harum agak kemanis-manisan
  • Tidak berjamur
  • Tidak menggumpal
  • Berwarna kehijau-hijauan
  • Kadar pH berkisar antara 4 sampai 4,5.