Adapun kali ini, kita akan mengulas bagaimana dan apa saja yang dilakukan dalam memelihara dan mengembangbiakkan burung kenari sehingga menghasilkan bibit burung kenari yang bagus dan berkualitas.
Hal-hal yang pertama dilakukan adalah mengetahui cara mengembangbiakkannya seperti membedakan jenis kelaminnya, memilih indukan yang berkualitas, menjodohkan, dan melakukan perawatan selama proses pengembangbiakkan.
1. Membedakan jenis kelamin burung kenari
Burung kenari adalah salah satu yang jenis kelaminnya sulit dibedakan secara visual, semakin cepat diketahui jenis kelaminnya maka semakin mudah burung untuk dilatih.
a. Burung kenari jantan biasanya berwarna lebih cerah daripada yang betina. Cara ini biasanya digunakan untuk burung kenari yang kedua indukannya sama.
b. Burung kenari jantan biasanya memiliki jari tengah lebih panjang dari pada jari-jari yang lainnya, sedangkan jari-jari kaki kenari betina cenderung rata. Meskipun cara ini banyak digunakan, keakuratannya masih diragukan.
c. Memeriksa alat kelaminnya. Cara ini dapat digunakan untuk burung kenari yang sudah dewasa dan siap kawin, tetapi tidak dapat dipraktikkan untuk burung kenari muda, karena alat kelaminnya belum tumbuh sempurna.
Pada kenari jantan dewasa terdapat pseudo penis atau semi penis dikloakanya. Bentuknya menyerupai penghapus pada pangkal pensil.
Pada kenari betina terdapat semacam pusar berbentuk kubah yang akan berubah bentuknya menjadi seperti ujung pulpen pada saat birahi.
Cara ini kurang cocok untuk kenari kicau, karena kicauan kenari yang sudah dewasa cenderung sulit diubah.
d. Melalui uji DNA yang sejauh ini cara yang paling akurat dan aman dalam membedakan jenis kelamin kenari.
Bahkan, kenari yang baru menetas dapat diketahui jenis kelaminnya dengan uji DNA. Sayangnya, cara ini membutuhkan biaya yang relatif mahal.
2. Memilih Indukan kenari
Adapun cara-cara yang berikut ini dapat digunakan dalam menentukan kualitas indukan yang baik.
a. Pernah menghasilkan anakan yang berkualitas.
b. Merupakan anak atau keturunan dari kenari berkualitas.
c. Pernah memenangkan kontes burung kenari, baik postur, warna maupun kicau.
d. Diperoleh dari penangkaran kenari yang dapat dipercaya.
e. Berumur 2-5 tahun.
f. Burung harus sehat antar lain ditandai dengan warna bulu yang cerah, mata yang bersinar, aktif berkicau, dan gerakannya lincah.
g. Bagi kenari betina biasanya lebih sulit beradaptasi dengan sangkar baru dibandingkan yang jantan. Maka sebaiknya perjodohan burung kenari lebih baik dilakukan disangkar kenari betina.
3. Menjodohkan kenari.
Jika burung kenari jantan akan dijodohkan dengan dua kenari betina, pastikan ketiga kenari harus sudah saling mengenal dalam waktu yang lama.
Setelah itu, letakkan ketiganya di sangkar pembiakan yang dapat di sekat. Kenari jantan diletakkan di salah satu bagian bersama seekor kenari betina.
Setelah kenari betina bertelur kenari jantan dapat di pindah dibagian yang lain.
Kenari betina kan mulai bertelur kira-kira seminggu setelah disatukan dengan kenari jantan.
Selama bertelur dan mengerami, asupan mineral dan hijauan dapat ditambah untuk menjaga kesehatan kenari betina.
Setelah menetas anak-anak kenari akan mendapatkan makanan dari induknya dengan cara meloloh.
Kadang -kadang kenari jantan membantu kenari dalam proses meloloh ini.
Pemilik kenari dapat membantu induk kenari dalam memberi makan pada anak-anak kenari dengan cara menyediakan pakan lunak.
Pakan tersebut dapat berupa cincangan telur rebus, potongan roti atau biskuit yang diberi air, biji-bijian yang sudah direbus dan sebagainya.
Anakan kenari akan disapih saat berumur 12 hari atau saat bulu-bulunya sudah tumbuh sempurna. Selama belum disapih, sebaiknya anakan kenari tetap berada di sarang bersama induknya.
Kenari betina dapat bertelur kembali seminggu setelah menyapih anak-anaknya.
Dalam setahun, biasanya seekor burung kenari betina produktif akan bereproduksi 3-4 kali.
Demikian kali ini ulasan kami mengenai cara dalam memelihara burung kenari sehingga dapat menghasilkan bibit-bibit kenari yang baik dan berkualitas.
Terima kasih.