Dalam memelihara burung murai batu terkadang muncul penyakit-penyakit yang menghampiri burung sehingga membuat kesehatan murai batu menjadi terganggu.
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum munculnya gangguan kesehatan pada murai batu :
a. Stres
Stres dapat menimbulkan efek negatif, seperti gangguan pada produksi telur, meningkatkan kepekaan tubuh terhadap bibit penyakit patogen, dan menurunkan kewaspadaan sel darah putih dalam menangkal bibit penyakit.
Stres dapat menyebabkan murai batu mudah terinfeksi bibit penyakit. Beberapa hal yang menyebabkan murai batu menjadi stres diantaranya penempatan sangkar atau kandang yang membuat murai menjadi merasa tidak aman, gangguan ketenangan dan kenyamanan murai batu, suhu udara yang terlalu dingin, serta situasi lingkungan yang kurang kondusif.
Pencegahan
- Jauhkan murai batu dari yang menyebabkan stres.
- Kandang diletakkan ditempat yang sepi sehingga burung tidak mudah stres.
- Pasang juga kerodong agar burung tidak mudah kaget apabila bertemu orang yang lalu lalang.
- Berikan makanan dan minum yang cukup.
Pengobatan
Burung yang stres sebaiknya jangan dimandikan terlebih dahulu. Apabila burung sudah cukup membaik baru dimandikan kembali. Burung juga harus dikerodong setiap hari hingga beberapa minggu agar burung kembali merasa aman dan nyaman.
Baca juga : Jenis-Jenis Murai Batu
Cara Membuat Kandang Murai Batu
Baca juga : Jenis-Jenis Murai Batu
Cara Membuat Kandang Murai Batu
b. Sanitasi kandang yang kurang baik
Kandang yang tidak dibersihkan merupakan sumber penyakit yang dapat membuat burung menjadi sakit.
Maka harus diperhatikan kandang burung agar tetap bersih seperti tempat makan, tempat minum. tenggeran atau alas kandang.
Mengatasi penyakit pada murai batu
a. Tetelo
Adapun penyakit tetelo disebabkan oleh virus newcastle disesase yang menyerang saraf, saluran pencernaan dan saluran pernafasan burung. Virus ini dapat menular melalui minuman, makanan maupun udara.
Gejala
- Batuk dan juga selalu megap-megap
- Nafsu makan burung menjadi menurun
- Sayap turun dan badan menjadi gemetaran.
- kepala burung sering bergeleng ke kiri maupun ke kanan bahkan kadang-kadang berputar.
Pencegahan
- Selalu berikan makanan dan minuman yang cukup dan bergizi
- Ganti ai minum pada kandang setiap hari
- Bersihkan kandang burung setiap hari.
Pengobatan
Apabila burung telah terjangkit penyakit tetelo ini maka burung harus segera diisolasi agar tidak menular ke burung yang lainnya. Berikan Terafit yang dicampurkan ke dalam air minumnya.
b. Serak
Serak terjadi membuat kicauan burung tidak nyaring dan tidak merdu. Serak bisa disebabkan oleh penjemuran yang terlalu lama dan penjemuran dilakukan pada siang hari. Hindari penjemuran diatas 10.00 siang.
Gejala
- Nafsu makan burung menjadi turun.
- Suara burung tidak nyaring dan terkadang tidak keluar.
- Wajah burung menjadi pucat.
Pengobatan
- Potong jahe seukuran kelingking lalu masukan ke dalam air minum burung.
- Berikan obat Neo Meditril atau Roxine dengan dosis yang sesuai dalam kemasan.
- Dapat juga diberikan madu secukupnya setiap dua hari sekali dengan cara dicampurkan dengan jangkrik atau kroto.
c. Kram
Penyakit kram biasanya disebabkan oleh burung yang terlalu aktif bergerak atau kaki yang terjepit kandang.
Gejala
- Burung terlihat pincang dan kaki terlihat membengkak
- Suhu tubuh menjadi meningkat
- Nafsu makan menjadi berkurang.
Pengobatan
Semprot kaki yang sakit dengan air hangat yang telah ditambahi dengan garam sesering mungkin hingga burung mampu menjejakkan kakinya di tenggeran.
d. Luka di Kaki
Adapun luka di kaki burung bisa disebabkan oleh burung yang terlalu tua atau akibat serangan kutu air atau lepasnya sisik kaki.
Gejala
- Burung terlihat pincang dan tidak mampu untuk berdiri dengan baik dan ada luka pada kakinya.
- Kaki burung terlihat memerah dan tidak mampu bertengger secara sempurna.
Pengobatan
- Obati luka menggunakan larutan Betadine.
- Apabila luka membengkak, obati dengan cara disemprot menggunakan air hangat secara rutin pada pagi hari dan sore hari hingga bengkak hilang
e. Mencabuti bulu sendiri
Apabli burung mencabuti bulunya sendiri penyebabnya bisa merupakan jamur atau sejenis kutu yang dapat menulari burung murai batu yang lain.
Gejala
- Burung terlihat mencabuti bulunya sendiri.
- Tubuh burung menjadi botak
- Burung sering mendidis atau menggaruk bulu atau bagian tubuhnya dengan paruh.
Pengobatan
- Semprot kandang menggunakan air rebusan daun sirih atau Activan yakni disinfektan khusus untuk burung. Semprot kandang lama lalu jemur hingga kering dan bersih dari kutu maupun jamur. Lakukan secara berulang hingga kutu dan jamur hilang.
f. Berak kapur
Burung yang sakit mengalami berak atau mengeluarkan kotoran berwarna putih seperti kapur dan berlendir serta bulu disekitar dubur yang selalu terlihat basah.
Gejala
- Burung tampak lesu, terlihat kusam dan berdiri seperti merinding.
- Sayap burung turun dan terkulai.
- Nafsu makan menjadi menurun.
Pengobatan
Berikan Vitatetrachlor dengan cara dicampurkan bersama dengan air minum dapat juga diobati dengan Sulfamix yang dibeikan secara oral (melalui mulut).
Baca juga : Cara Membuat Kandang Murai Batu