Media Budidaya Belut

Belut memang berbeda dengan ikan budidaya lainnya sehingga perlakuan yang diaplikasikan sangat spesifik.



Ada dua tipe media belut yang telah terbukti keampuhannya untuk menepis anggapan media sebagai penyebab utama kegagalan budidaya belut.




Pertama, media yang dikeringkan diluar kolam, dan kedua, media 80% tanah sawah.



Kedua tipe media belut ini memang relatif berbeda. Pada tipe pertama, komponen jerami dan kedebong pisang menjadi fokus utama penyiapan media,yakni dengan memastikan kedua komponen tersebut benar-benar kering.





Sedangkan pada tipe kedua, tanah sawah atau tanah lumpur merupakan komponen yang paling mendominasi media belut.




Komponen jerami dan kedebong pisang, masing-masing hanya sebesar 10 % dari total komponen yang ada.




Selain itu, media tersebut mensyaratkan penggunaan tanaman air seperti enceng gondok, kangkung, genjer, atau padi, yang berfungsi sebagai peneduh.




Namun , terlepas dari kedua tipe media tadi, hal lain yang harus diperhatikan juga adlah pemberian pakan yang teratur untuk menekan tingkat kanibalisme belut.





a. Media Fermentasi

Media fermentasi ini berupa campuran jerami, pelepah pisang, kompos, pupuk kandang dan lumpur.
















































Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
-   Media dibuat dengan mencacah jerami dan pelepah pisang.
-   Cacahan itu lantas dicampur kompos dan pupuk kandang.
-   Setelah itu, campuran disiram konsentrat yang mengandung mikro organisme pengurai sebanyak 50 cc / 10 liter air.
-   Jemur campuran sampai kering.
-   Kemudian campuran tersebut disungkup terpal sekitar 3 pakan.
-   Setelah itu, media yang sudah jadi di taburkan di kolam setebal 60 cm, selanjutnya ditutupi lumpur setinggi 15 cm
-   Tambahkan air ke dalam media hingga mencapai ketinggian 3 cm. Maksudnya agar media selalu basah seperti habitat asli belut di sawah.















b. Media Baglog Jamur
Langkah-langkah pembuatan media baglog jamur ini dapat diperinci sebagai berikut :
-   Pertama adalah mencampur baglog apkir dan tanah halus. Porsi media jamur 2 kali lebih besar dari pada tanah.
-   Tambah dengan kotoran kerbau. Kotoran kerbau dipilih yang lebih halus ketimbang kotoran sapi. Kotoran kerbau tersebut diberikan secukupnya sampai media jamur dan tanah bercampur.
-   Campuran itu kemudian ditaruh di dasar kolam.
-   Selanjutnya dilapisi cacahan batang pisang sebanyak 20%.
-   Di lapisan teratas digunakan 20% jerami.
-   Terakhir ditutup dengan 20% air.
Campuran media itu dibiarkan agar terjadi proses fermentasi. Setelah sebulan, saat busa di permukaan air hilang dan tidak berbau, pertanda media telah matang. 
Bibit sepanjang sejengkal tangan siap dicemplungkan ke dalam kolam.
c. Media Budidaya yang Lain
Media tempat hidup belut dapat berupa tanah sawah atau lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos (sekam/kulit padi yang sudah dibusukkan) jerami padi, cincangan pisang, pupuk urea dan pupuk NPK, dengan perbandingan sebagai berikut :
-   Lapisan pertama paling bawah jerami padi setinggi 40 cm.
-   Diatas jerami ditaburi secara merata pupuk urea 5 kg dan NPK 5 kg (untuk ukuran kolam 500 x 500 cm, apabila kolamnya lebih besar atau kecil ukuran ini, perbandingan pupuk diatas dapat dijadikan patokannya).
-   Lapisan kedua tanah atau lumpur setinggi 5 cm
-   Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm
-   Lapisan keempat pupuk kompos setinggi 5 cm
-   Lapisan keempat tanah atau lumpur setinggi 5 cm
-   Lapisan kelima cincangan batang pisang setinggi 10 cm
-   Lapisan keenam tanah atau lumpur setinggi 15 cm 
-   Lapisan ketujuh air setinggi 10 cm
-   Di atas air di tanami secara merata enceng gondok sampai menutupi seperempat permukaan kolam.
Setelah semua media pemeliharaan terisi dalam kolam, diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 minggu agar seluruh media mengalami  proses fermentasi. 
Dan setelah 2 minggu selesai proses fermentasinya maka benih atau bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan.

Adapun media yang telah matang, dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut ;
1.   Jika tangan dimasukkan ke dalam media akan terasa dingin.
2.   Pada media banyak terdapat binatang renik.
3.   Bau media sudah tidak menyengat.
4.   Media yang baik adalah jika kita masukkan tangan dari permukaan hingga dasar kolam tidak ada halangan (struktur media sudah hancur).
Baca juga disini :  Pembesaran Belut dengan Kolam Tembok
Pembesaran Belut dengan Kolam Drum/Tong
Kandungan Gizi Yang Ada Pada Belut
Makanan Olahan dari Belut
x