Karena sistem ini sangat efektif pada lahan yang terbatas, sehingga merupakan solusi bagi anda yang ingin bertani pada lahan yang sempit.
Secara bahasa, istilah vertikultur berasal dari kata vertical dan culture.
Artinya, budidaya tanaman secara vertikal dengan menggunakan sistem bertingkat.
Tanaman pun akan tampil memikat dengan berderet secara vertikal.
Teknik ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan budidaya di lahan sempit., seperti pekarangan.
Hasilnya pun akan berlipat karena populasinya lebih banyak dibandingkan dengan teknik budidaya lainnya di lahan datar berkat adanya sistem bertingkat.
Selain itu, posisi tanaman dapat dipindahkan sesuai kebutuhan, terutama penanaman pada paralon, talang, bambu atau karung.
Keuntungan lain teknik penanaman tersebut, diantaranya hemat lahan, air dan pupuk.
Ada banyak jenis kombinasi dan teknik bertanam secara vertikultur.
Tanaman pun akan tampil memikat dengan berderet secara vertikal.
Teknik ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan budidaya di lahan sempit., seperti pekarangan.
Hasilnya pun akan berlipat karena populasinya lebih banyak dibandingkan dengan teknik budidaya lainnya di lahan datar berkat adanya sistem bertingkat.
Selain itu, posisi tanaman dapat dipindahkan sesuai kebutuhan, terutama penanaman pada paralon, talang, bambu atau karung.
Keuntungan lain teknik penanaman tersebut, diantaranya hemat lahan, air dan pupuk.
Ada banyak jenis kombinasi dan teknik bertanam secara vertikultur.
Secara umum ada yang disebut vertikultur berdiri, vertikultur gantung/tempel, dan vertikultur bertingkat.
Mungkin sekilas bercocok tanam secara vertikultur terlihat rumit, tetapi sebenarnya cukup sederhana.
Bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan sehingga dapat diterapkan oleh ibu-ibu rumah tangga.
Pupuk diberikan berupa larutan yang merupakan campuran beberapa macam pupuk baku melalui sebar atau aliran sirkulasi dengan pompa mesin atau gaya berat dari menara air.
Saat ini, larutan pupuk baku (makro dan mikro), sudah dijual di toko sarana tani dengan nama nutrisi.
Mungkin sekilas bercocok tanam secara vertikultur terlihat rumit, tetapi sebenarnya cukup sederhana.
Bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan sehingga dapat diterapkan oleh ibu-ibu rumah tangga.
Pupuk diberikan berupa larutan yang merupakan campuran beberapa macam pupuk baku melalui sebar atau aliran sirkulasi dengan pompa mesin atau gaya berat dari menara air.
Saat ini, larutan pupuk baku (makro dan mikro), sudah dijual di toko sarana tani dengan nama nutrisi.
a. Vertikultur Berdiri
Disebut vertikultur berdiri karena wadah yang digunakan untuk menanam sayuran dalam keadaan berdiri di atas tanah. Wadah yang digunakan antara lain pipa PVC.
Adapun media tanam yang digunakan maupun cara pemeliharaannya sama dengan penanaman di pot.
Selain pipa PVC, teknik bertanam ini juga bisa diterapkan pada bambu berdiameter besar (bambu betung) dengan terlebih dahulu membuang pembatas ruas nya.
Sebagai contoh dipaparkan cara membuat vertikultur berdiri dengan menggunakan pipa PVC sebagai berikut :
1) Buat tanda lubang pada paralon minimal 20 cm dari batas bawah dalam satu baris dengan jarak 20 cm pada paralon.
Buat tanda lubang tanam baris lainnya dengan lubang awal ditambah 10 cm, sedangkan jarak tanda antar lubang dalam satu baris tetap 20 cm.
2) Lubangi tanda pada paralon tersebut dengan pengebor dengan diameter lubang sekitar 3 cm
3) Buat lubang tanam sedalam 30 cm, lalu masukkan pipa paralon tersebut, lalu timbun dengan tanah atau cor dengan semen di pinggir pipa.
4) Masukkan media tanam ke dalam pipa sampai batas atas pipa.
5) Tanam bibit semai dalam lubang tanam.
6) Lakukan perawatan hingga panen seperti penanaman sayuran dalam pot.
b. Vertikultur Gantung atau Tempel
Vertikultur gantung/tempel adalah wadah pemeliharaan sayuran yang digantung atau ditempel di dinding dengan menggunakan tali/kawat.
Teknik bertanam dengan cara ini biasanya menggunakan talang air.
Untuk media tanam dan teknik pemeliharaannya sama dengan teknik bertanam di pot.
Teknik ini biasa digunakan di tembok rumah atau tembok pagar sehingga tidak menghabiskan banyak tempat.
Teknik ini biasa digunakan di tembok rumah atau tembok pagar sehingga tidak menghabiskan banyak tempat.
Jenis tanaman sayur yang cocok antara lain kangkung, bayam, sawi, pakcoy dan seledri.
c. Vertikal Bertingkat/Susun
Pembuatan teknik ini dengan cara menyusun wadah pemeliharaan secara berjenjang ke atas menggunakan kaki dan rangka penopang.
Bahan atau kerangka nya bisa menggunakan kayu, bambu, atau besi dan talang air.
Jenis sayuran yang umumnya ditanam dalam teknik ini seperti selada, pakcoy, kangkung, bayam dan caisin.
Penanaman, pemeliharaan dan pemanenannya pun sama dengan teknik bertanam di pot/polybag.
Teknik banyak digunakan karena volume tanaman lebih banyak dan sedikit memerlukan tempat sehingga hasil dari tanaman dapat lebih banyak.
Demikian penjelasan tentang cara budidaya tanaman dengan sistem vertikultur.
Teknik banyak digunakan karena volume tanaman lebih banyak dan sedikit memerlukan tempat sehingga hasil dari tanaman dapat lebih banyak.
Demikian penjelasan tentang cara budidaya tanaman dengan sistem vertikultur.
Semoga bermanfaat bagi anda yang ingin bercocok tanam dengan lahan yang terbatas. Terima kasih.
Baca juga disini : Budidaya Tanaman dengan Sistem Akuaponik
Budidaya Tanaman dengan Sistem Hidroponik
Baca juga disini : Budidaya Tanaman dengan Sistem Akuaponik
Budidaya Tanaman dengan Sistem Hidroponik